Operasi Aritmatika Pada Bilangan Biner
Kali ini Kita fokuskan pembahasan pada sistem bilangan biner. Kenapa? Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya. Sistem digital dapat diterapkan dengan menggunakan rangkaian digital. Dan rangkaian digital dibuat berdasarkan Aljabar Boolean.
Nah, Aljabar Boolean berbasis sistem bilangan biner.
Berikut saya jelaskan tentang cara melakukan operasi pengurangan, penjumlahan, pembagian dan perkalian pada bilangan biner:
1. Operasi penjumlahan bilangan biner
Secara prinsip, penjumlahan bilangan biner sama dengan penjumlahan
bilangan desimal. Perbedaannya tentu saja pada basis. Bilangan desimal berbasis
10 (sepuluh) sedangkan bilangan biner berbasis 2 (dua). Coba lihat dasar-dasar
penjumlahan bilangan biner berikut ini:
1 + 1 + 1 = 11
Persamaan (1), (2) & (3) jelas sangat identik dengan
penjumlahan bilangan desimal. Persamaan (4) terlihat sedikit berbeda dengan
penjumlahan desimal. Jika dalam sistem bilangan desimal, 1 + 1 sama dengan 2,
berbeda dengan bilangan biner. Ingat, sistem bilangan biner hanya mengakomodasi
2 simbol angka saja yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Untuk itu, 1 + 1 pada sistem
bilangan biner hasilnya 0, simpan 1. Hasil ini bisa dibuktikan dengan cara mengonversikan
masing-masing bilangan yang dijumlahkan dan hasilnya ke dalam bilangan desimal.
Belum paham? Gampangnya begini. Saya analogikan menggunakan bilangan desimal.
Misalnya 1 + 9. Hasilnya adalah 0 (simpan 1). Kenapa, karena sistem bilangan
desimal hanya mengakomodasi 10 simbol angka, dari 0 hingga 9. Beda lagi
ceritanya jika menggunakan sistem bilangan heksadesimal. Dalam bilangan
heksadesimal, 1 + 9 hasilnya ‘A’. Masih bingung? Berikut saya kasih contoh
penjumlahan bilangan biner:
2. Operasi pengurangan bilangan biner
Sama halnya dengan penjumlahan, prinsip pengurangan biner
juga sama dengan pengurangan desimal. Berikut dasar-dasar pengurangan yang digunakan:
10 - 1 = 1 |
Coba lihat persamaan (5), (6) dan (7). Identik sekali dengan
operasi pengurangan pada bilangan desimal.
Nah, Persamaan (8) akan terlihat membingungkan jika belum
memahami tentang basis bilangan. Sebenarnya aturannya sama seperti pada operasi
bilangan desimal. Jika bilangan yang dikurangi (misalnya A) lebih kecil dari
pengurangnya (misalnya B), maka A harus ‘meminjam’ ke bilangan sebelah kirinya
sehingga A mendapatkan tambahan 10 (sepuluh). Pada bilangan biner, untuk
permisalan tersebut, si A mendapatkan tambahan 2 (dua). Mudah kan?
Untuk menambah pemahaman, berikut saya kasih beberapa contoh pengurangan biner.
3. Operasi perkalian bilangan biner
Perkalian pada bilangan biner secara prinsip sama persis dengan
perkalian dengan bilangan desimal. Jadi tidak perlu penjelasan panjang lebar.
Aturan dasarnya sebegai beikut:
Persamaan (9) – (12) sangat identik dengan perkalian
bilangan decimal sehingga cukup mudah dipahami. Berikut contoh perkalian
bilangan biner:
4. Operasi pembagian bilangan biner
Operasi pembagian pada bilangan biner secara prinsip sama
dengan operasi perkalian pada bilangan desimal. Aturannya pun sama. Pembagian dimulai
dari digit paling kiri. Jika ternyata nilainya masih di bawah nilai pembagi, maka
geser satu digit ke kanan. Jika setelah bergeser sampai LSD (Least Significant
Digit) nilainya masih di bawah nilai pembagi, maka hasilnya 0 (nol).
Kurang lebih demikian penjelasan tentang cara melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan biner. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar